Kmaren sore (4 Juni 2008 ) dapet kabar kalo tensi Bapak naik lagi jadi 180, padahal kamren sudah turun. Sehingga dokter memindahkan Bapak ke ruang ICU dan dievaluasi selama 15 hari.
Padahal dalam pengawasan dokter kenapa tekanan darah bisa naik lagi? Itu yang jadi pertanyaan.
Pagi ini iseng2 cari artikel yang make sense untuk menjelaskan kondisi ini (paling ga, artikel ini make sense buat aku, tapi aku sendiri ga tau tinjauan secara medisnya bener apa ga).
Berikut artikelnya:
Tekanan Darah Tinggi Bukan Penyakit(Erabaru.or.id) – Selama ini seringkali penyakit tekanan darah tinggi diobati dengan minum obat penurun darah, akibatnya justru sebaliknya bahkan bisa stroke. Sebaliknya pengobatan tradisional Tiongkok mengobatnya dengan cara memperlancar saluran darah, sehingga hasilnya lebih baik.Tingkat usia sebagai batasan terjadinya tekanan darah tinggi kian hari semakin tidak berpengaruh. Ilmu kedokteran Barat sekarang mengatakan ada dua kategori tekanan darah tinggi yakni yang terjadi dari penyebab langsung dan yang terjadi sebagai efek sampingan. Sesungguhnya dalam ilmu pengobatan tradisional Tionghoa, pada zaman dahulu tekanan darah tinggi tidak disingung. Tidak menganggap tekanan darah tinggi sebagai sebuah penyakit. Namun, ilmu kedokteran sekarang menganggap tekanan darah tinggi sebagai sebuah penyakit, padahal semestinya adalah suatu gejala penyakit saja, sebuah gejala dari multipenyakit.
Pada dasarnya sejumlah penyakit tertentu, misalnya penyakit ginjal, hipertiroidis (penyakit fungsi kelenjar gondok meningkat) dan lain sebagainya dapat menyebabkan tekanan darah tinggi. Sebagian besar, disebabkan sakit sehingga mengakibatkan naiknya tekanan darah, dengan demikian ini merupakan efek samping. Asalkan penyakitnya sembuh, tekanan darah akan turun dengan sendirinya. Selain itu, ada lagi yang disebut tekanan darah tinggi yang terjadi dari penyebab langsung, yaitu bukan disebabkan dari sejumlah penyakit, melainkan tekanan darah tinggi yang hanya berhubungan dengan pembuluh darah dan jantung saja.
Sebenarnya, cuaca yang dingin juga mungkin dapat menyebabkan tekanan darah tinggi, juga minum minuman beralkohol atau perasaan tegang, perasaan risau dan lain sebagainya. Semua ini juga mungkin menyebabkan tekanan darah tinggi. Dalam lingkup ilmu pengobatan tradisional Tiongkok, menurut Dokter Hu Naiwen dari Tong Deiang, Shanghai, China sebenarnya tidak dilakukan pembagian sebab penyakit darah tinggi seperti itu.
Kekurangan Oksigen
Ketika pasien mengidap tekanan darah tinggi, dr. Hu Naiwen selalu bertanya, apakah ada komplikasi lain? Jika ada beritahu sekaligus gejala penyakit lainnya. Tidak perlu khusus menangani tekanan darah tinggi, hasilnya malahan lebih baik. Sebab menurut pengamatannya, sebagian besar orang yang bertekanan darah tinggi punya kondisi demikian, dijelaskan gejala penyakitnya, dan anda sendiri juga bisa menganalisis sejenak penyakit apa sebenarnya?
Ada seseorang yang mukanya tampak merah, lehernya mengeras, detak jantung bertambah cepat, dan mengantuk. Jika anda melihat pasien seperti ini, dan anda tinjau dari sisi penyakit, bagaimana anda dapat menganalisisnya? Inilah gejala kekurangan oksigen. Namun, tahukah anda, penyakit tekanan darah tinggi gejalanya juga demikian. Lantas, apa hubungannya? Sesungguhnya satu hal yang sama. Kedua hal ini, mana yang merupakan sebab dan mana akibat?
Karena otak kekurangan oksigen, maka menyebabkan gejala tekanan darahnya tinggi. Saat kekuranga oksigen, perlu oksigen yang cukup untuk disuplai ke dalam otak, dan disaat demikian, untuk mencapai keseimbangan itu, jantung akan berdenyut dengan kekuatan yang lebih besar untuk memompakan darah ke otak. Sebelum memasukkan darah secukupnya, tekanan darah yang terukur sepertinya agak naik. Sebentar kemudian darah bisa mengalir masuk ke dalam otak, dan jika darah yang disuplai ke otak terpenuhi, oksigen dan zat lainnya terpenuhi, dengan sendirinya tekanan darah akan turun. Ini adalah konsep keseimbangan.
Jika otak atau organ lainnya kekurangan oksigen, maka jantung dengan kekuatan yang lebih besar, akan memompa darah ke dalam otak atau memompanya ke hati atau ke bagian organ lainnya. Ketika darah tidak dapat tersalur ke organ-organ, ditilik dari ilmu pengobatan tradisional Tiongkok adalah dikarenakan darah yang membeku, terhambat mengalirnya.
Misalnya, leher adalah sebuah saluran, leher mempunyai sebuah pembuluh nadi, dan darah disalurkan ke otak melalui pembuluh nadi leher. Tetapi, pada saluran yang naik ke pembuluh nadi leher, jika ada bagian yang tersumbat itulah yang dimaksud darah membeku dan tidak dapat mengalir, darah yang masuk terhambat, dengan begitu otak bisa kekurangan oksigen. Dengan demikian, diperlukan kekuatan yang lebih besar untuk memompanya sehingga kelihatan tekanan darah menjadi tinggi.
Cara Salah Menangani
Umumnya orang yang mengidap tekanan darah tinggi selalu mengkonsumsi obat penurun tekanan darah. Namun, ketika darah anda terhambat, lalu anda mengkonsumsi obat penurun tekanan darah, lantas apa darah itu sudah pasti bisa melewatinya? Tentu saja tidak! Itu juga yang menjadi alasan, mengapa mengonsumsi obat penurun tekanan darah, hasilnya justru sebaliknya malah membuat tekanan darah semakin tinggi. Sebab dengan menurunkan tekanan darah, darah di dalam otak malah semakin berkurang. Saat demikian, otak tetap saja tidak memiliki oksigen dan zat yang cukup, karena itu, jantung terpaksa menggunakan kekuatan yang lebih besar untuk menekannya. Meski jantung anda telah berupaya semaksimal mungkin, tetap saja tidak bisa mendukung darah masuk ke otak untuk memperkuat otot jantung mengalirkan darah ke organ yang ditujunya. Akibatnya, otot jantung akan menjadi semakin besar, sehingga terjadilah apa yang disebut pembesaran otot jantung.
Kalau otot jantung menjadi besar, lebih mudah menyebabkan tekanan darah tinggi menajdi bersifat permanen. Jika ada sedikit kerapuhan pada pembuluh darah otak (sisi dalam dinding pembuluh darah menghimpun sejumlah besar kolesterol sehingga dinding berubah menjadi lebih rapuh), maka lebih mudah pecah dan mengakibatkan perdarahan otak. Kaitan tekanan darah tinggi dengan stroke terletak di sini. Begitulah pengertian salah terhadap tekanan darah.
Para dokter menganggap, bila tekanan darah naik harus diturunkan. Begitu pula dengan pasien sekarang selalu menganggap, bila tekanan darah naik, harus diturunkan. Bila berobat ke dokter, dan tidak diberi resep obat penurun tekanan darah, pasti merasa tidak puas. Umumnya orang akan merasa, jika tekanan darah tidak turun, mungkin dapat menyebabkan stroke. Akibatnya, demi menurunkan tekanan darah malah mengakibatkan kekurangan oksigen pada otak, sehingga akhirnya sistem keseimbangan tubuh membuat tekanan darah semakin tinggi dan semakin mudah membuat penderita terkena stroke.
Cara Pengobatan Tradisional
Pengobatan tradisional Tiongkok terhadap penderita tekanan darah tinggi berbeda dengan pengobatan modern. Adalah menggunakan obat untuk memperbaiki peredaran darah dalam organ atau otak, supaya rongga pembuluh darah di sana sedikit membesar, dan menghilangkan darah beku yang tidak mengalir dalam perjalanan aliran darah sehingga dengan sendirinya darah akan lebih mudah lewat Bila darah sudah mengalir, maka secara otomatis tekanan darah akan menjadi normal secara permanen, bukannya menurunkan tekanan darah.
Sebenarnya sangatlah tepat jika ditinjau dari sudut pengobatan tradisional Tiongkok, saat ini seharusnya kita renungkan sejenak, sinshe sekarang juga kerap berdasarkan pandangan kedokteran Barat, yaitu menggunakan obat menurunkan tekanan darah. Kalau begitu, bukankah itu berarti manfaat dari pengobatan tradisional Tiongkok malah tidak berguna?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar