Waspadai Hipertensi/Darah Tinggi di Usia Muda



lol! Hipertensi atau dikenal dengan tekanan darah tinggi bukanlah penyakit baru. Hampir semua orang mengetahuinya, termasuk masyarakat awam. Hanya saja anggapan yang berkembang di masyarakat, hipertensi dianggap penyakit tua.




bounce
Perkembangan terakhir, kaum muda pun harus waspada. Beberapa kasus ditemukan, banyak juga orang muda yang menderita hipertensi. haa..? masa siy.. “Hipertensi bisa menyerang siapa saja, termasuk orang muda,” ujar dr Hengky Indradjaja .Pada dasarnya keadaan tubuh di masa muda diasumsikan tak akan membawa dampak buruk bagi kondisi pembuluh darah. Pembuluh darah kaum muda dianggap masih elastis dan lentur, sehingga kegiatan aliran darah tak mendapat gangguan sama sekali. Kondisi pembuluh darah yang cenderung kaku dan menebal menyebabkan timbulnya hipertensi. Itulah sebabnya banyak orang yang mengaitkan tekanan darah yang meningkat dengan usia lanjut.

Pola hidup menyebabkan terjadinya pergeseran ini. Ini terkait dengan kegemaran untuk mengkonsumsi makanan fast food yang kaya lemak, asin, serta perilaku malas berolahraga. “Terutama di daerah perkotaan,” kata Hengky. Belum lagi tekanan hidup yang kian tinggi. Persaingan hidup dan tingginya tuntutan zaman membuat orang mudah tertekan, termasuk orang yang masih berusia muda. “Tekanan hidup semakin tinggi, di sekolah, kuliah, pergaulan; semua membuat orang mudah stres,” jelasnya.

Penyakit ini juga sering timbul tanpa gejala, sehingga sering tidak disadari kehadirannya. Banyak penderita yang ditemukan sudah mengalami hipertensi sejak lama. Komplikasi dari hipertensi ini banyak mengundang penyakit lain, seperti gangguan jantung, gangguan jantung koroner, stroke, gangguan ginjal, dan masih banyak komplikasi lain. “Kebanyakan penderita yang ditemukan sudah menderita penyakit lain, seperti jantung,” tandasnya. Secara umum 80 persen dari penyakit hipertensi ini disebut dengan hipertensi esensial, yakni penyebab naiknya tekanan darah tinggi tidak diketahui pasti.

Kemungkinan besar karena faktor bawaan. Pada kodnisi ini, mau tidak mau seseorang harus mengkonsumsi obat-obatan seumur hidup, termasuk menghindari pantangan penyakit ini. “Hal ini bisa dilihat, kondisi kehidupan seseorang baik, makan teratur, tapi masih terkena hipertensi, maka orang ini masuk jenis tekanan darah esensial,” ujarnya. Sedangkan 20 persen lain disebabkan faktor lain, seperti pola makan, kelebihan berat badan, stres berkepanjangan, pola makan, malas berolahraga, serta gangguan ginjal. Lalu apa hubungannya dengan ginjal? Hengky mengatakan, ginjal berperan pada pengaturan tekanan darah. Dan salah satu komplikasi hipertensi adalah terjadinya gangguan pada ginjal. Hipertensi dapat menyebabkan pembuluh darah pada ginjal mengkerut, sehingga aliran nutrisi ke ginjal terganggu. Akibatnya sel-sel pada ginjal akan rusak, dan pada akhirnya akan terjadi gangguan fungsi ginjal.

Sebaliknya, kelainan tertentu pada ginjal dapat menyebabkan hipertensi, misalnya penyempitan pembuluh arteri di ginjal (dikenal dengan sebutan stenosis arteri renal).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar